KOMPONEN INFORMASI
SWALAYAN
Sejarah Toko/ Pasar Swalayan
Setelah
Perang Dunia I, secara menyeluruh kondisi perekonomian dunia terasa
memprihatinkan. Oleh karena itu, sekitar tahun 1930 dunia dilanda resesi
ekonomi.
Keadaan
ekonomi yang tidak menentu secara langsung memengaruhi para pedagang eceran
atau para peritel untuk selalu berpikir, bersikap, dan bertindak efektif dan
efisien. Salah satu cara untuk menekan biaya adalah dengan mengurangi tenaga
kerja dan mengoptimalkan karyawan sehingga munculah bisnis eceran atau bisnis
ritel, dengan sistern swalayan di mana pembeli mengambil sendiri barang yang
akan dibeli. Toko yang demikian lebih dikenal sebagai Pasar (toko) Swalayan.
Dengan sistem itu, efisiensi didapatkan karena toko yang relatif lebih besar bisa
terjangkau hanya dengan sedikit karyawan.
Toko
swalayan berkembang pesat dan berubah mcnjadi General Merchandising Store,
Hyperrnarket, Department Store , Ware house store, dsb.
Setelah
perang Dunia II, perkembangan pasar swalayan di Asia mulai di Jepang, diikuti
korea, Taiwan, dan Hongkong. Sekitar tahun 70-an, pasar swalayan merambah ke
Bangkok, Singapura, dan Indonesia khususnya di Jakarta.
Model
pasar swalayan pertama kali mengikuti gaya barat dengan ciri rak barang tinggi
dan lebar, tetapi dengan layout dan dekorasi yang kurang semarak. Keadaan itu
memperkecil biaya (cost) sehingga harga jualnya relatif lebih murah. Namun,
pada tahun 80-an, trend Jakarta mulai berkiblat kepada trend Jepang sehingga
pasar swalayan Indonesia banyak menggunakan konsultan Jepang dalam mernajukan
penjualannya. Hal itu ter1ihat dari display dan dekorasinya yang semarak serta
rak-rak yang relatif lebih pendek yang tampaknya sesuai dengan tinggi badan
orang Indonesia.
Pengertian Toko Swalayan
Kata swalayan diambil dari kata swa
yang berarti sendiri dan layan yang berarti melayani. Jadi, swalayan bisa
diartikan melayani sendiri. Toko swalayan melayani kebutuhan konsumen
sehari-hari meliputi makanan dan minuman, juga kebutuhan yang berhubungan
dengan pakaian dan keperluan rumah tangga lainnya. Setiap pengunjung yang
datang untuk berbelanja di toko swalayan harus melayani diri sendiri. Pembeli
mencari barang keperluannya sendiri dengan terlebih dahulu mengambil keranjang/
trolly yang disediakan sebagai tempat barang-barang yang akan dibelinya.
Setelah memilih barang, pembeli bisa membawa barang tersebut ke meja kasir
untuk melakukan proses pembayaran.
Prinsip-Prinsip Pengelolaan Toko
Swalayan
1)
Menyediakan
produk-produk yang berkualitas baik dengan harga yang pantas dan bersaing.
2)
Memberikan pelayanan dengan menyediakan tempat
belanja yang nyaman, mudah dicapai, dan fasilitas yang baik (parkir dan lain
sebagainya).
3)
Melaksanakan
manajemen yang sehat sehingga karier toko swalayan dapat berkembang dengan
baik.
CIRI-CIRI
SUPERMARKET
Menurut Winardi (1993 : 121) ada hal yang membedakan
supermarket dengan perusahaan perdagangan eceran lainnya yaitu :
- Supermarket menitikberatkan pada penjualan shopping Goods dan beberapa macam Specilty Goods.
- Supermarket merupakan suatu swalayan yang besar dan membutuhkan banyak sekali tenaga kerja.
Ada tiga aspek penting dalam bidang operasi supermarket :
1.
Basement Store (Swalayan dilantai bawah) Biasanya swalayan bawah (basement Store) menjual
produk-produk jenis umum seperti Convenience Goods (barang-barang kebutuhan
sehari-hari).
2.
Leased Departement (bagian-bagian yang disewakaN) Sebuah Leased Departement adalah sebuah
bagian yang dikendalikan serta diawasi pihak manajemen swalayan, sedangkan
ruangan tersebut disewakan kepada pihak penyewa. Keuntungan utama menyewakan
bagian-bagian dari supermarket adalah bahwa supermarket tersebut dapat
menawarkan produk-prduk dan pelayanan secara lengkap kepada konsumen tanpa
harus mengalihkan usaha-usaha manajemennya
kebidang usaha lain.
3.
Branch Swalayan Adanya perpindahan penduduk antar keluar daerah maka setiap
Supermarket cenderung untuk mendirikan cabang (Branch Store) dalam usahanya
untuk tetap mempertahankan omset penjualan serta laba mereka. Ciri khas
swalayan cabang adalah bahwa swalayan tersebut dikendalikan oleh swalayan
utama, dimana produk-produk yang dibeli swalayan utama disimpan dan
didistribusikan ke swalayan cabang tersebut.
Hal – hal yang terlibat dalam SI Swalayan :
- Member
- Karyawan
- Supplier
- Barang
- Transaksi, meliputi pembelian dan penjualan
Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan
Fungsional yang ada di SI Swalayan :
- Pengolahan data barang, data karyawan, supplier, member
- Mencari data barang, karyawan, supplier, member
- Menghandle transaksi penjualan
- Menghandle transaksi pembelian
- Menghasilkan laporan transaksi penjualan dan pembelian
- Menghasilkan laporan supplier, barang, member, karyawan
- Mencetak kartu member
- Mencetak nota
ERD
ERD dari SI SwalayanTerdapat 4 entitas dan 2 relasi yang terlibat di dalam SI Swalayan :
ERD dari SI SwalayanTerdapat 4 entitas dan 2 relasi yang terlibat di dalam SI Swalayan :
- Member
- Barang
- Supplier
- Karyawan
- Relasi penjualan
- Relasi pembelian
Tabel
Tabel dari SI SwalayanTerdapat 6 tabel di dalam SI Swalayan :
Tabel dari SI SwalayanTerdapat 6 tabel di dalam SI Swalayan :
- Tabel member
- Tabel penjualan
- Tabel barang
- Tabel member
- Tabel supplier
- Tabel karyawan
Sistem Produksi dan
Operasi
Manajemen
produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi yang
mengkonversikan masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)yang berupa barang
atau jasa. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi dan operasi
memerlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem. Sistem produksi
mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan keluaran. Sedang
produksi dan operasi merupakan suatu sistem untuk meyediakan barang-barang dan
jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota masyarakat.
Yang dimaksud
dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait
dan dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya,
yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi
pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem
produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara
terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi
keluaran.
Sistem
produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam
industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit.
Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda
dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.
Sistem produksi yang sering dipergunakan dapat dibedakan atas 2 macam
yaitu :
1. Proses produksi yang kontinue
(continuous process) – dimana peralatan produksi yang digunakan disusun dan
diatur dengan memperhatikan urut-urutan kegiatan atau routing dalam
menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalam proses telah
distandardisir.
2. Proses produksi yang
terputus-putus (intermitten process) – dimana kegiatan produksi dilakukan tidak
standar, tetapi didasarkan produk yang dikerjakan, sehingga peralatan produksi
yang digunakan disusun dan diatur yang dapat bersifat lebih luwes ( flexible )
untuk dapat dipergunakan bagi menghasilkan berbagai produk dan berbagai ukuran.
3. Proses produksi yang bersifat
proyek – dimana kegiatan produksi dilakukan pada tempat dan waktu yang
berbeda-beda, sehingga peralatan produksi yang digunakan ditempatkan di tempat
atau lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan dan pada saat yang
direncanakan.
Kunci Sukses Mengelola Toko Swalayan
Sukses sebuah
toko swalayan dipengaruhi oleh dua hal, yakni controllable (bisa dikontrol) dan
uncontrollable (tidak bisa dikontrol). Hal yang akan dibicarakan di sini
hanyalah yang pertama, di mana kita bisa mengelola dan bisa dipengaruhi. Lebih
dari itu, jika kita akan membuat sebuah toko baru perlu dilakukan studi
kelayakan terlebih dahulu sehingga ketika toko dibuka kita sudah bisa
memastikan bahwa ada pembeli yang datang. Berikut disajikan beberapa kunci sukses dalam mengelola toko
swalayan.
1. Barang lengkap
1. Barang lengkap
Konsumen yang datang ke toko
swalayan pada umumnya adalah konsumen yang tidak memiliki banyak waktu. Dengan
begitu, apabila konsumen datang untuk membeli barang, barang yang dicarinya
tersebut akan mudah didapat, dengan keterbatasan waktu yang dimilikinya. Setiap
konsumen berharap segala kebutuhan yang diinginkannya bisa diperolehnya di satu
toko sehingga konsumen tidak perlu pergi ke toko lain untuk mencari barang yang
tidak didapatkannya di toko swalayan.
2.
Harga
murah
Toko swalayan diharapkan bisa
memberikan harga yang wajar dan bersaing sesuai produk atau jasa yang
ditawarkan. Salah satu yang harus selalu diperhatikan adalah masalah harga,
harga yang murah (dibandingkan dengan toko lain) akan membuat konsumen senang
datang ke toko kita apalagi bila harga murah didapatkan konsumen dalam
kebutuhan pokok sehari-hari. Toko swalayan sebaiknya mengecek harga toko-toko
sekitar secara rutin. Apabila harga di toko kita cukup mahal dibandingkan
dengan harga di toko sekitar, maka kita harus mengambil suatu kebijaksanaan
agar harga di toko kita bisu terjangkau oleh pelanggan kita. Untuk mengetahui
barang-barang apa saja yang perlu dicek di toko sekitar, lihat data dari
barang-barang di toko kita yang fast moving/ barang yang cepat laku terjual.
Dari barang yang fast moving itulah kita bisa mengutamakan pengecekan di toko
sekitar.
3. Suasana
3. Suasana
Kenyamanan tempat belanja/toko swalayan
membuat konsumen senang berada di dalam toko. Begitu juga jika toko bersih dan
sehat serta sejuk karena dilengkapi dengan pendingin ruangan sehingga pelanggan
merasa tenang saat memilih kebutuhannya yang juga ditunjang dengan situasi yang
aman dan tidak berdesakan.
4. Mutu/Kualitas Sarang
4. Mutu/Kualitas Sarang
Salah satu hal yang perlu
diperhatikan adalah kualitas barang, Kita harus menjaga agar barang yang dijual
berkualitas. Sebagai informasi tambahan, tanggal expire date produk juga
penting untuk diperhatikan.
5. Display
Pajangan barang yang teratur dan
rapi akan membuat konsumen tertarik untuk mendekat, melihat, menyentuh, bahkan
membeli barang tersebut.
6. Pelayanan
6. Pelayanan
Toko swalayan tidak hanya menjual
produk, tetapi yang lebih penting lagi adalah menjual pelayanan. Pelayanan bisa
menjadi salah satu pembeda antara toko yang satu dengan yang lain dan menjadi
salah satu sumber untuk memenangkan persaingan.
7. Kasir
7. Kasir
Lokasi kasir merupakan pintu akhir
konsumen yang berkunjung ke tempat kita. Saat kasir menjumlah barang
menggunakan mesin cash register, kasir juga berperan terhadap kontrol dari
barang itu sendiri. Barang yang keluar seharusnya bermutu baik. Kasir yang
melayani dengan ramah dan mengucapkan terima kasih serta selamat jalan akan
memberikan kesan tersendiri bagi konsumen sehingga konsumen akan dengan senang
hati mengulangi kunjungannya ke toko swalayan itu.
8. Program Promosi
Mengharapkan konsumen datang ke toko
swalayan kita tidaklah mudah tanpa ditunjang dengan program promosi. Promosi
dapat pula dilakukan bersama dengan masyarakat sekitar, yaitu dengan mengadakan
suatu acara di lokasi toko sehingga konsumen akan datang untuk berpartisipasi
dalam acara tersebut / menyaksikan acara. Dengan begitu, mereka juga diharapkan
akan masuk ke dalam toko sekaligus berbelanja. Promosi pun bisa dilakukan
dengan harga murah yang dimuat dalam leaflet / brosur yang diberikan kepada
konsumen. Untuk mengatasi hari-hari sepi, seperti halnya hari Senin atau
Selasa, perlu juga dibuat program promosi yang membuat masyarakat tertarik
untuk datang ke toko.
9. Halaman Parkir
Lokasi toko swalayan yang tidak
ditunjang dengan sarana parkir yang memadai akan membuat konsumen enggan datang
ke toko kita. Waktu yang sedikit tak akan cukup bila konsumen harus mencari
lokasi yang cukup jauh dari toko untuk sekedar memarkir kendaraan. Hal itu juga
akan menyulitkan konsumen yang membawa barang belanjaan cukup banyak.
Komentar
Posting Komentar